ads ads ads ads ads ads ads ads

Mikrokontroller AVR ATMega 8535

1. Mikrokontroller AVR ATMega 8535
Mikrokontroller adalah ’suatu mikroprosesor plus’. Beberapa pendapat tentang Mikrokontroller adalah pusat kerja dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Adapun nilai plus bagi mikrokontroller adalah terdapatnya memori dan port input/output dalam suatu kemasan IC yang kompak. Kemampuannya yang programmable,fitur yang lengkap seperti ADC internal, EEPROM internal, port I/O, komunikasi serial. Juga harga yang terjangkau memungkinkan mikrokontroller digunakan pada berbagai sistem elektronis,seperti pada robot, automasi industri, sistem alarm, peralatan telekomunikasi, hingga sistem keamanan. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar instruksi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Hal ini terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). ‘’Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya, yang membeda-bedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya, dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan sama, piranti dapat diprogram secara in-system programming (ISP) dan dapat diprogram berulang -ulang selama 10.000 kali baca/tulis didalam sistem’’(Lingga Wardana,2006:1).

2. Konfigurasi Pin ATMega8535
Secara fungsional konfgurasi ATMega8535 sebagai berikut;
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2. GND merupakan pin Ground.
3. Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan catu ADC.
4. Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, Komparator analog, dan SPI.
5. Port C (PC0...PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, Komparator analog, dan Timer Oscillator
6. Port D (PD0...PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,yaitu komparator analog, Interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller.
8. XTAL1 danXTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
Gambar berikut menunjukkkan konfigurasi pin dan blok diagram ATMega8535

Gambar 2.1.Konfigurasi Pin ATMega8535

3. Arsitektur ATMega8535



Gambar 2.2 Blok Diagram fungsional ATMega8535.


ATMega8535 memilii bagian struktur bagian sebagai berikut :
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
b. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran
c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.
d. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
e. Watchdog Timer dengan osilator internal.
f. SRAM sebesar 512 byte.
g. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
h. Unit interupsi internal dan eksternal.
i. Port antarmuka SPI
j. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
k. Antarmuka komparator analog.
l. Port USART untuk komunikasi serial

4. Fitur-Fitur ATMega8535

1. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
2. Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable read Only Memory) sebesar 512 byte.
3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
6. Berperformen tinggi dan dengan konsumsi daya rendah (low power)
7. Fitur Peripheral
• Dua Timer/Counter 8-bit dengan Separate Prescaler (sumber clock yang dapat diatur) dan Mode pembanding
• Satu Timer/Counter 16-bit dengan Separate Prescaler, Mode pembanding dan Capture Mode
• Real Time Counter dengan sumber osilator terpisah
• Terdapat delapan saluran ADC dengan resolusi sepuluh bit ADC
• Empat saluran Pulse Width Modulation (PWM)
• Terdapat Two Serial Interface
• Programmable serial USART
• Master/Serial SPI Serial Interface
• Programmable Watchdog Timer dengan On-Chip Oscillator
• On-Chip Analog Comparator
8. I/O dan kemasan
• 32 programmable saluran I/O
• 40 pin PDIP, 44 pin TQFP, 44 PIN PLCC dan 44 pin MLF
9. Tegangan Kerja
• 2,7 – 5,5V untuk ATmega8535L
• 4,5 – 5,5V untuk ATmega8535
10. Kelas Kecepatan
• 0 – 8 Mhz untuk ATmega8535L
• 0 – 16 Mhz untuk ATmega8535

5. Peta Memori ATMega8535
ATMega8535 memilki ruang memori sebesar 8KByte. Mikrokontroller AVR ini memilki 12-bit Program Counter (PC) sehingga dapat mengalamati isi Flash Memory, untuk menghindari kerusakan pada software, pada Flash memory ruang memorinya dibagi menjadi dua bagian, yaitu Boot program dan Application program.



Gambar 2.3 Peta Memori ATMega 8535

ATMega8535 memiliki ruang memori data dan program yang terpisah.
Pada ATMega8535 memori data terbagi atas tiga bagian, yaitu terdapat 32 buah register umum dan 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM internal. Register-register yang terdapat pada ATMega8535 tersebut menempati alamat yang bebeda-beda, untuk register keperluan umum, register ini menempati alamat memori terbawah dari $00 sampai $1F. Sementara itu, register yang digunakan untuk menangani I/O dan kontrol terhadap peripheral mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, dari $20 hingga $5F, dan alamat berikutnya ditempati oleh SRAM 512 byte dari lokasi $60 sampai $25F. Gambar 5.4 berikut menunjukkan konfigurasi memori data ATMega8535 .



Gambar 2.4 Memori Data ATMega8535
Mikrokontroller adalah ’suatu mikroprosesor plus’. Beberapa pendapat tentang Mikrokontroller adalah pusat kerja dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Adapun nilai plus bagi mikrokontroller adalah terdapatnya memori dan port input/output dalam suatu kemasan IC yang kompak. Kemampuannya yang programmable,fitur yang lengkap seperti ADC internal, EEPROM internal, port I/O, komunikasi serial. Juga harga yang terjangkau memungkinkan mikrokontroller digunakan pada berbagai sistem elektronis,seperti pada robot, automasi industri, sistem alarm, peralatan telekomunikasi, hingga sistem keamanan. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar instruksi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Hal ini terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). ‘’Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya, yang membeda-bedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya, dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan sama, piranti dapat diprogram secara in-system programming (ISP) dan dapat diprogram berulang -ulang selama 10.000 kali baca/tulis didalam sistem’’(Lingga Wardana,2006:1).

2. Konfigurasi Pin ATMega8535
Secara fungsional konfgurasi ATMega8535 sebagai berikut;
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2. GND merupakan pin Ground.
3. Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan catu ADC.
4. Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, Komparator analog, dan SPI.
5. Port C (PC0...PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, Komparator analog, dan Timer Oscillator
6. Port D (PD0...PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,yaitu komparator analog, Interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller.
8. XTAL1 danXTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

Gambar berikut menunjukkkan konfigurasi pin dan blok diagram ATMega8535;


Gambar 2.1.Konfigurasi Pin ATMega8535



3. Arsitektur ATMega8535


Gambar 2.2 Blok Diagram fungsional ATMega8535.


ATMega8535 memilii bagian struktur bagian sebagai berikut :
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
b. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran
c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.
d. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
e. Watchdog Timer dengan osilator internal.
f. SRAM sebesar 512 byte.
g. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
h. Unit interupsi internal dan eksternal.
i. Port antarmuka SPI
j. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
k. Antarmuka komparator analog.
l. Port USART untuk komunikasi serial

3. Fitur-Fitur ATMega8535
1.Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
2.Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable read Only Memory) sebesar 512 byte.
3.ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4.Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
5.Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
6.Berperformen tinggi dan dengan konsumsi daya rendah (low power)
7.Fitur Peripheral
•Dua Timer/Counter 8-bit dengan Separate Prescaler (sumber clock yang dapat diatur) dan Mode pembanding
•Satu Timer/Counter 16-bit dengan Separate Prescaler, Mode pembanding dan Capture Mode
•Real Time Counter dengan sumber osilator terpisah
•Terdapat delapan saluran ADC dengan resolusi sepuluh bit ADC
•Empat saluran Pulse Width Modulation (PWM)
•Terdapat Two Serial Interface
•Programmable serial USART
•Master/Serial SPI Serial Interface
•Programmable Watchdog Timer dengan On-Chip Oscillator
•On-Chip Analog Comparator
8. I/O dan kemasan
•32 programmable saluran I/O
•40 pin PDIP, 44 pin TQFP, 44 PIN PLCC dan 44 pin MLF
9. Tegangan Kerja
•2,7 – 5,5V untuk ATmega8535L
•4,5 – 5,5V untuk ATmega8535
10.Kelas Kecepatan
•0 – 8 Mhz untuk ATmega8535L
•0 – 16 Mhz untuk ATmega8535

4. Peta Memori ATMega8535
ATMega8535 memilki ruang memori sebesar 8KByte. Mikrokontroller AVR ini memilki 12-bit Program Counter (PC) sehingga dapat mengalamati isi Flash Memory, untuk menghindari kerusakan pada software, pada Flash memory ruang memorinya dibagi menjadi dua bagian, yaitu Boot program dan Application program.



Gambar 2.3 Peta Memori ATMega 8535

ATMega8535 memiliki ruang memori data dan program yang terpisah.
Pada ATMega8535 memori data terbagi atas tiga bagian, yaitu terdapat 32 buah register umum dan 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM internal. Register-register yang terdapat pada ATMega8535 tersebut menempati alamat yang bebeda-beda, untuk register keperluan umum, register ini menempati alamat memori terbawah dari $00 sampai $1F. Sementara itu, register yang digunakan untuk menangani I/O dan kontrol terhadap peripheral mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, dari $20 hingga $5F, dan alamat berikutnya ditempati oleh SRAM 512 byte dari lokasi $60 sampai $25F. Gambar 5.4 berikut menunjukkan konfigurasi memori data ATMega8535 .



Gambar 2.4 Memori Data ATMega8535

5. Mikrokontroller Atmega8535
Mikrokontroller adalah Central Processing Unit (CPU) yang disertai dengan memori serta sarana input/output dan dibuat dalam bentuk chip. Dalam hal ini penulis menggunakan program mikrokontroller ATmega8535.Adapun rangkaian sistem minimum atmega8535 dapat dilihat dari gambar dibawah ini.



Gambar 2.5 sistem minimum atmega8535

Pengolahan Sinya Digital Berbasis Serial


  1. Penjelasan Program

Dari blog diagram diatas maka dapat dijelaskan bahwa master akan melakukan perintah menunggu instruksi dari push bottom, apabila kita melakukan penekanan push buttom, misalnya kita menekan pina.0(Pb1) maka mikro pada master akan mengirimkan data 1 pada slave1 sehingga slave1 akan melakukan penyamplingan karena penekanan pada pina.0 merupakan instruksi untuk melakukan sampling data sampai 100 sampel, setelah melakukan penyamplingan sampai 100 maka slave akan berhenti. Pada penekanan pina.1(Pb2) maka mikro pada master akan mengirimkan data 3 pada slave1 sehingga slave1 akan melakukan pengiriman data – data yang telah disampel pada slave1 karena penekanan pada pina.0 itu merupakan instruksi untuk mengambil data pada slave1 dan mengirimkan data tersebut keMaster, setelah data – datanya dikirim kemaster maka kita dapat melakukan penampilan data pada virtual terminal dengan melakukan penekanan pada pina.4(Pb5). Dan instruksi ini berlaku juga untuk pina.2(Pb3) dan pina.3(Pb4) dimana instruksi ini untuk mengakses/mengaktifkan slave2 dan yang berbeda itu adalah pemberian kodenya dimana kode pada slave2 ini adalah 2, sedangkan pada slave1 adalah 1.

Untuk memisahkan pengaksesan antara slave dengan virtual terminal maka kita gunakan dua buah selector dimana selector yang digunakan itu adalah buffer74LS244. selector ini akan bekerja jika kita berikan nilai nol sebab buffer ini merupakan aktif low. Dari gambar program buffer pertama digunakan untuk mengakses / mengaktifkan slave1 maupun slave2 sedangkan untuk buffer kedua digunakan untuk mengakses/mengaktifkan virtual terminal.


Keterangan pada tombol:

1. pina.0(Pb1) : instruksi untuk melakukan sampling pada slave1

2. pina.1(Pb1) : instruksi untuk melakukan get data pada slave1

3. pina.2(Pb1) : instruksi untuk melakukan sampling pada slave2

4. pina.3(Pb1) : instruksi untuk melakukan get data pada slave2

5. pina.4(Pb1) : instruksi untuk menampilkan hasil penyamplingan pada virtual memori.


2. Blok Diagram

3. Listing program

Program Master

$regfile = "m32def.dat"

$crystal = 4000000

$hwstack = 32

$swstack = 10

$framesize = 40

$baud = 9600

konfigurasi LCD

Config Lcdpin = 16 * 2

Config Lcdpin = Pin , Rs = Portc.0 , E = Portc.1 , Db4 = Portc.2 , Db5 = Portc.3 , Db6 = Portc.4 , Db7 = Portc.5

Declare Sub Hasil()

konfigurasi Port mikrokontroler

Config Portb.0 = Output

Config Pina.0 = Input

Config Pina.1 = Input

Config Pina.2 = Input

Config Pina.3 = Input

Config Pina.4 = Input

‘ Deklarasi Variabel

Dim A As Byte

Dim B(101) As Word

Dim C As Byte

Dim Oo(100) As Byte

‘Open COM for Virtual Terminal

Open "comd.1:9600,8,n,1" For Output As #3

Locate 1 , 5

Lcd "Tugas"

Locate 2 , 3

Lcd "MIKRO2"

‘Default c Data

C = 0

‘Mematikan Cursor LCD

Cursor Off

‘ Program utama

Do

‘Cek penekanan tombol

If Pina.0 = 1 Then

Cls

Locate 1 , 5

Lcd "Proses"

Locate 2 , 3

Lcd "Penyamplingan"

Portb.0 = 1

Waitms 10

A = 1

Print Chr(a);

Waitms 50

‘Instruksi ini merupakan proses untuk mengaktifkan slave1

Elseif Pina.1 = 1 Then

Cls

Locate 1 , 5

Lcd "Get"

Locate 2 , 3

Lcd "Data"

Portb.0 = 1

Waitms 10

A = 3

Print Chr(a);

For C = 1 To 100

Oo(c) = Waitkey()

Next C

Do

Loop Until Pina.4 = 1

Call Hasil()

‘Instruksi ini merupakan proses untuk mengambil data dari slave1 dan proses pengambilan data dari slave1 dilakukan sampai samplingan yang keseratus dan sampai menunggu instruksi untuk menampilkan data kevirtual dengan adanya penekanan pada tombol5 atau Pina.4.

Elseif Pina.2 = 1 Then

Cls

Locate 1 , 5

Lcd "Proses"

Locate 2 , 3

Lcd "Penyamplingan"

Portb.0 = 1

Waitms 10

A = 2

Print Chr(a);

Waitms 50

‘Instruksi ini merupakan proses untuk mengaktifkan slave2

Elseif Pina.3 = 1 Then

Cls

Locate 1 , 5

Lcd "Get"

Locate 2 , 3

Lcd "Data"

Portb.0 = 1

Waitms 10

A = 4

Print Chr(a);

For C = 1 To 100

Oo(c) = Waitkey()

Next C

Do

Loop Until Pina.4 = 1

Call Hasil()

‘Instruksi ini merupakan proses untuk mengambil data dari slave2 dan proses pengambilan data dari slave2 dilakukan sampai samplingan yang keseratus dan sampai menunggu instruksi untuk menampilkan data kevirtual yaitu dengan adanya penekanan pada tombol5 atau Pina.4.

Else

End If

Loop

Sub Hasil()

Portb.0 = 0

Dim L As Byte

For C = 1 To 100

L = Oo(c)

Print "data ke-" ; C ; "=" ; L ; Chr(13);

Next C

End Sub

‘instruksi untuk mengirim data kevirtual terminal

Slave1 dan Slave2

$regfile = "m32def.dat"

$crystal = 4000000

$hwstack = 32

$swstack = 10

$framesize = 40

$baud = 9600

konfigurasi LCD

Config Lcdpin = 16 * 2

Config Lcdpin = Pin , Rs = Portc.0 , E = Portc.1 , Db4 = Portc.2 , Db5 = Portc.3 , Db6 = Portc.4 , Db7 = Portc.5

‘Mengaktifkan ADC

Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc

‘Declarasi Variabel

Dim A As Word

Dim B(300) As Word

Dim C As Word

Dim D As Word

Dim F As Byte

‘Mengaktifkan ADC

Start Adc

Locate 1 , 5

Lcd "Tugas"

Locate 2 , 3

Lcd "MIKRO"

‘Default C data

C = 0

‘Mematikan cursor LCD

Cursor Off

‘Program utama

Do

Menunggu Instruksi

A = Waitkey()

If A = 1 Then

Cls

Locate 1 , 5

Lcd "proses"

Locate 2 , 3

Lcd "penyamplingan"

Waitms 100

Do

C = C + 1

D = Getadc(0)

B(c) = D / 4

Waitms 50

Cls

Locate 1 , 1

Lcd "data ke-" ; C

Locate 1 , 12

Lcd "=" ; B(c)

Waitms 100

Loop Until C = 100

‘Apabila A menerima karakter 1 maka slave1 ini akan melakukan proses penyamplingan data sampai 100.

Elseif A = 3 Then

Cls

For C = 1 To 100

F = B(c)

Print Chr(f);

Waitms 10

Next C

‘Apabila A menerima karakter 3 maka slave1 ini akan melakukan proses pengiriman data yang telah disampling sampai 100 kepada Master.

End If

Loop

End


Untuk listing program slave2 sama aja dengan slave1 yang beda itu cuman ada pada pengkodeannya saja, kalau pada slave1 kodenya 1 dan 3, sedangkan slave2 kodenya 2 dan 4.


4. Gambar pada proteus


Voltmeter Digital

pada perkembangan zaman yang kian cepat, bukan hanya jam saja yang dapat dijadikan digital penunjukan waktunya, melainkan multimeterpun dapat dijadikan digital. Dimana dalam proses pembuatanya alat yang dibutuhkan adalah :

· 1 buah Mikrokontroler 8535.

· 3 buah Seven Segment.

· 1 buah Potensio.

· 1 buah Resistor 3k dan 1k.

Baiklah, berikut ini adalah gambar rangkaian minimal yang akan kita gunakan untuk eksperimen, cukup sederhana, tapi khasiatnya… he he he…, dalam pembuatan simulasinya menggunakan proteus 7 professional.


Okey, perintah-perintah yang digunakan adalah sebagai berikut:

$regfile = "8535def.dat"

$crystal = 11059200

Config Portb = Output

Config Portd = Output

Config Portc = Output

Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc

Start Adc

Dim A As Word

Dim B As Word

Dim C As Word

Dim D As Word

Dim F As Word

Dim G As Word

Dim H As Word

Dim J As Word

Dim K As Word

Do

A = Getadc(0)

B = A / 4

C = B * 20

D = C / 255

F = B * 200

G = F / 255

H = G Mod 10

J = D Mod 10

K = D / 10

Portb = K

Portd = J

Portc = H

Waitms 5

Loop

End

Keterangan:

* Program diawali dengan pernyataan “$regfile” yang digunakan untuk mendefinisikan uC yang digunakan, dilanjutkan dengan “$crystal” yang menyatakan frekuensi kristal yang digunakan.

· Config Portb = Output

Config Portd = Output

Config Portc = Output

Merupakan suatu pengkonfigurasian kaki – kaki pada port mikro.

· Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc

Merupakan pengkonfigurasian ADC yang digunakan.

· Start Adc

Merupakan petanda dimulainya atau rangkaian ADC diaktifkan.

· Dim A As Word

Dim B As Word

Dim C As Word

Dim D As Word

Dim F As Word

Dim G As Word

Dim H As Word

Dim J As Word

Dim K As Word

Merupakan pernyataan definisi variable untuk A,B,C,D,E,F,G,H,K,J sebagai Word.

· Merupakan program utama

Do

A = Getadc(0) ‘digunakan untuk mengambil nilai ADC pada PORTA.0 ,dimana nilai awalnya adalah 1024.

B = A / 4 ‘nilai ADC yang diambil tadi diubah menjadi 8bit dengan cara dibagi 4.

C = B * 20 ‘karena nilai volt meter yang kita buat nilai maksimalnya 20volt sehingga nilai ADC yang 8bit dikalikan dengan 20.

D = C / 255 ‘setelah dikalikan harus dibagikan dengan 255 agar hasil maksimalnya nanti menjadi 20, sebab hasil dari 8bit adalah 255. Perkalian dengan 20 terlebih dahulu dilakukan agar hasilnya nanti tidak berkoma.

F = B * 200 ‘ini sama halnya seperi keterangan yang ada diatas namun perbedaanya adalah kita mengubahnya manjadi ratusan sebab pada seven segmen angka yang kita tunjukkan adalah 3 digit.

G = F / 255 ‘keterangannya sama dengan yang diatas.

H = G Mod 10 ‘MOD disini maksudnya adalah kita mengambil satu angka dari belakang hasil dari G dimana hasilnya berupa 3 digit dan pada digit yang terakhir nantinya yang akan diambil.

J = D Mod 10 ‘MOD disini maksudnya adalah kita mengambil satu angka dari belakang hasil dari D dimana hasilnya berupa 2 digit dan pada digit yang terakhir nantinya yang akan diambil.

K = D / 10 ‘nilai dari D dibagi dengan 10 ager kita mendapatkan nilai satuan.

Portb = K ‘nilai dari pada K dikeluarkan pada seven segment portb.

Portd = J ‘nilai dari pada J dikeluarkan pada seven segment portd.

Portc = H ‘nilai dari pada H dikeluarkan pada seven segment portc.

Waitms 5 ‘jeda waktu selama 5 detik

Loop ‘pengulangan.

End ‘akhir dari program.

Bagaimana mudah khan ?

Terima kasih, semoga bermanfaat… Komentar/pertanyaan silahkan…

Tags: Atmega8535, mikrokontroler, potensio, Seven Segment.