ads ads ads ads ads ads ads ads

Cara Men-Disable Autorun CD dan Drive USB

Berikut ini adalah cara untuk mendisable autorun usb drive. hal ini untuk meminimalisir serangan virus yang memanfaatkan skrip autorun di dalam CD maupun Flashdisk USB.

Untuk memulai konfigurasi ini, Anda perlu memasukkan baris perintah berikut di menu Windows > Run.

gpedit.msc

Akhiri dengan mengklik tombol OK.

Selanjutnya akan muncul jendela Group Policy. Masuk ke bagian Local Computer Policy > Administrative Templates > System.

Di sisi kanan jendela, temukan baris pilihan Turn Off Autoplay.

Dobel klik baris tersebut, maka akan muncul jendela seperti berikut ini.

Pilih setting menjadi Enabled, dan pilih Turn Off Autoplay On: All Drives. Akhiri dengan mengklik OK

Category: 0 comments

Tips dan trik Mempercepat Windows XP

Berikut adalah tips dan trik agar kinerja computer yang menggunakan windows xp lebih cepat atau perfomance PC anda bisa lebih maksimal. anda dapat mencoba tips dan trik berikut ini :

  1. Sebelum anda memulai sebaiknya anda backup dulu registry dengan memilih menu start>run>lalu ketikkan regedit setelah antar muka registrynya muncul pilih menu file >export dan beri nama ffile dengan nama backup.reg dan klik OK
  2. Agar lebih aman lagi jika terjadi kesalahan maka disarankan untuk memback-up semua data-data yang penting Klik Start, Run, ketik CMD – Pada prompt ketikkan : CONVERT C: /FS:NTFS lalu tekan tombol ENTER lalu tunggulah untuk sementara waktu hingga proses back-up selesaipilih menu start>Run dan ketikkan msconfig dan pada tab service uncheck service window yang tidak diperlukan
  3. Non aktifkan / disable Service Windows yg tidak butuhkan
  • Alerter
  • Clipbook
  • Computer Browser
  • Distributed Link Tracking Client
  • Fast User Switching
  • Help and Support
  • Human Interface Access Devices
  • Indexing Service
  • IPSEC Services
  • Messenger
  • Netmeeting Remote Desktop Sharing
  • Portable Media Serial Number
  • Remote Desktop Help Session Manager
  • Remote Procedure Call Locator
  • Remote Registry
  • Remote Registry Service
  • Secondary Logon
  • Routing & Remote Access
  • Server
  • Telnet
  • TCP/IP NetBIOS Helper
  • Upload Manager
  • Universal Plug and Play Device Host
  • Wireless Zero Configuration -(Jangan didisable jika anda mengunakan Wireless)
  • Workstation

Tips Mempercepat Booting Windows XP

Windows XP memilik kemampuan menjalankan defrag saat proses booting. pada dasrnya Boot Defrag melakukan proses menata file-ile yg berhubungan dengan file-file dibutuhkan saat booting booting dengan mengindeks file secara berurutan. Secara default fitur defrag ini telah pada OS Windows, tapi tapi anda bisa memastikan jika fitur defrag ini telah aktif di komputer anda dengan cara dibawah ini

  • Start Menu>Run
  • Ketik regedit
  • Pilih HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Dfrg\BootOptimizeFunction
  • Cari Enable dibagian kanan regedit
  • Klik Modify dan Pilih Y to enable
  • Klik kanan > pilih modify dan ubah value menjadi angka 1000 lalu klik OK

Trik Mempercepat Loading Windows Menu

Untuk mempercepat proses saat loading windows berlangsung ikuti langkah-langkah dibawah ini :

  • Start Menu>Run
  • Ketik Regedit> lalu tekan enter
  • Masuk ke HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop\
  • Pilih MenuShowDelay
  • Klik kanan dan pilih “Modify’ ganti value dengan angka 100

Cara memaksimalkan Shutdown Windows XP

  • Start Menu>Run
  • Ketik Regedit> lalu tekan entermn
  • Masuk ke HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop\
  • Pilih WaitToKillAppTimeout
  • Klik kanan dan pilih modify dan ubah value menjadi angka 1000 lalu klik OK
  • Pilih HungAppTimeout lalu klik kanan > pilih modify dan ubah value menjadi 1000 lalu klik OK
  • Masuk ke HKEY_USERS\.DEFAULT\Control Panel\Desktop’
  • Pilih WaitToKillAppTimeout
  • Klik kanan > pilih modify dan ubah value menjadi 1000 lalu klik OK
  • Masuk ke HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Control\
  • Pilih WaitToKillServiceTimeout
  • Klik kanan > pilih modify dan ubah value menjadi 1000 lalu klik OK

referensi: http://s4rn4h.wordpress.com/2010/03/19/tips-dan-trik-mempercepat-windows-xp/
Category: 0 comments

Memblokir Situs dengan Mikrotik

Banyak cara untuk dapat memblok situs-situs tertentu melalui MikroTik RouterOS. Bisa dengan fasilitas paket Web-Proxy (mem-filter berdasarkan alamat situs atau ´clue/keywords´ di search engine), atau bisa juga dengan memfilter IP Address situs yang akan diblok melalui IP Firewall. Tips singkat berikut ini akan menjelaskan sedikit bagaimana cara untuk melakukannya:
  1. Masuk (Login) ke MikroTik RouterOS menggunakan Winbox, apabila software winbox anda tidak ada, anda dapat mendownloadnya Disini.
  2. Cari IP Address situs yang akan diblok (anda bisa melakukan ´ping´ terhadap situs untuk mendapatkan IP-nya, misal: ping www.terselubung.blogspot.com). Misal disini akan memblok situs www.terselubung.blogspot.com, dengan IP situs: 209.85.132.191
  3. Masukkan perintah berikut melalui Terminal di Winbox:
    [admin@mikrotik]/ip firewall filter add chain=forward dst-address=209.85.132.191 action=drop disabled=no
berikut ini gambar- gambar dari langkah no 3 diatas

Gambar tampilan Firewall


Gambar tampilan Firewall Rule

Hasil dari pemblokiran diatas dapat langsung dicoba dengan cara membrows situs yang kita blog tadi. hasil gambar dari pemblokirannya:


Memblokir Situs dengan Mikrotik Jam Tertentu

Tips singkat berikut ini akan menjelaskan sedikit bagaimana cara untuk pemblokiran situs pada jam tertentu:
pertama, Masuk (Login) ke MikroTik RouterOS menggunakan Winbox, apabila software winbox anda tidak ada, anda dapat mendownloadnya Disini.

Kedua, supaya waktu yang berjalan di router sesuai dengan waktu lokasi setempat, maka kita perlu mengatur agar clock di MikroTik mengacu pada NTP Server. Jika kita memiliki NTP Server sendiri, maka kita tinggal mengarahkan MikroTik ke NTP Server tersebut, namun jika kita tidak memiliki NTP Server, maka tidak perlu khawatir karena banyak NTP Server di luar yang bisa kita gunakan sebagai acuan. Beberapa diantaranya adalah NTP Server milik LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dengan URL: ntp.kim.lipi.go.id (203.160.128.6) dan NTP Pool Project dengan salah satu URLnya: 0.id.pool.ntp.org (202.169.224.16). Untuk mensettingnya di MikroTik, ketikkan perintah berikut :

/system ntp client set primary-ntp=203.160.128.6 secondary-ntp=202.169.224.16 \ mode=unicast enabled=yes

Ketiga, membuat rule di firewall filter. Dalam hal ini saya ingin memblokir situs sis.pcr.ac.id/SISPCR, sehingga selain dari situs ini tidak dapat diakses dimulai dari jam 07:00 sampai 16:00 dan lewat dari jam 16:00 berarti semua jenis situs dapat diakses.

/ip firewall filter add chain=forward src-address=0.0.0.0/0 protocol=tcp \ dst-port=80 content="sis.pcr.ac.id/SISPCR" action=drop comment="Blokir Akses sis.pcr.ac.id/SISPCR";

Keempat, membuat script untuk mengaktifkan firewall tersebut selama jam yang ditentukan yaitu pada jam 07:00 sampai 16:00. Disini saya membuat 3 script, yaitu script untuk mengaktifkan (enable) firewall, script untuk mematikan (disable) firewall serta script untuk dieksekusi pada hari libur (Sabtu-Minggu) dan hari kerja. Berikut ini scriptnya :

Script untuk mematikan (disable) firewall :

/system script add name="sis-allow" policy=write,read,policy,test,sniff source={/ip firewall filter set [/ip firewall filter find content="sis.pcr.ac.id/SISPCR"] disabled=yes

Script untuk mengaktifkan (enable) firewall :

/system script add name="sis-deny" policy=write,read,policy,test,sniff source={/ip firewall filter set [/ip firewall filter find content="sis.pcr.ac.id/SISPCR"] disabled=no}


Script untuk disable firewall di hari libur dan enable di hari kerja :

/system script add name="fb-holiday" policy=write,read,policy,test,sniff source={:if ([/system scheduler get [/system scheduler find on-event="sis-deny"] disabled] = true) do [/system scheduler set [/system scheduler find on-event="sis-deny"] disabled=no] else [/system scheduler set [/system scheduler find on-event="sis-deny"] disabled=yes]}


Kelima, membuat schedule untuk menentukan kapan firewall tersebut akan diaktifkan atau dinon-aktifkan.
Schedule untuk mengaktifkan (enable) firewall pada jam kerja (07:00) :

/system scheduler add name="sis-senin-jumat" start-date=jul/26/2010 start-time=07:00:00 interval=1d on-event="sis-deny"

Schedule untuk mematikan (disable) firewall pada jam istirahat (16:00) :

/system scheduler add name="sis-senin-jumat1" start-date=jul/26/2010 start-time=16:00:00 interval=1d on-event="sis-allow"

Schedule untuk mematikan (disable) firewall di hari libur (Sabtu-Minggu) :

/system scheduler add name="sis-sabtu-minggu" start-date=jul/31/2010 start-time=00:00:00 interval=3d on-event="sis-holiday"

Pastikan bahwa tanggal yang didefinisikan pada parameter "start-date" scheduler adalah Hari Sabtu. Dan parameter "interval" diberi nilai 3d.

Schedule untuk mengaktifkan kembali (enable) firewall di hari kerja (Senin) :

/system scheduler add name="sis-senin" start-date=aug/02/2010 start-time=00:00:00 interval=3d on-event="sis-holiday"

Pastikan bahwa tanggal yang didefinisikan pada parameter "start-date" scheduler adalah Hari Senin. Dan parameter "interval" diberi nilai 3d.

pada gambar dibawah ini tanggalnya tidak sesuai dengan yang saya buat diatas, karena pada saat praktikum saya lupa untuk menggantinya..:)

hasil dari semua konfigurasi diatas

Dibawah ini merupakan hasil dari percobaan diatas, yaitu ketika mengakses situs google pada jam 14:00, dimana hasilnya situs tidak dapat diakses, karena masih pada jam pembokiran.


referensi: http://go24u.blogspot.com/2010/03/memblokir-situs-dengan-mikrotik-jam.html

Membagi Bandwidth Untuk Pelanggan yang Berbeda

Setiap ISP yang berkembang pasti memiliki pelanggan yang berbeda-beda tipe dan biasanya dapat dikategorikan dengan berapa besar uang yang harus dibayar ke ISP tiap bulannya. Dalam contoh berikut ini kita kategorikan pelanggan corporate atau perusahaan dan pelanggan biasa atau rumahan.

Pertama - tama lakukan mangle

Aplikasi mangle ini dapat ditemukan dengan cara mengklik perintah "IP" pada software Winbox lalu nanti akan terdapat banyak pilihan, kita pilih firewall dan nantinya akan ada pada toolbarnya tulisan mangle, lalu kita klik. apabila software winbox anda tidak ada, anda dapat mendownloadnya Disini.

setelah dapat lakukan perintah - perintah dibawah ini

Untuk trafik upload corporate

/ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=192.168.1.2 in-interface=Local action=mark-packet new-packet-mark=corporate-up passthrough=no
Perintah di atas merupakan perintah untuk trafik upload corporate dimana digunakan ip 192.168.1.2 sebagai target host corporate. Untuk passthrough-nya di set no.

Untuk trafik download corporate
/ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.1.2 action=mark-connection new-connection-mark=corporate-conn passthrough=yes /ip firewall mangle add chain=forward connection-mark=corporate-conn in-interface=Public action=mark-packet new-packet-mark=corporate-down passthrough=no
Bila pada perintah sebelumnya dilakukan untuk trafik upload, maka pada perintah di atas digunakan untuk trafik download target host corporate dengan ip 192.168.1.2. Terdapat 2 konfigurasi untuk membuat trafik download corporate. Perbedaan terpenting dari keduanya adalah pada konfigurasi passthrough-nya, di konfigurasi pertama passthrough-nya yes sedangkan pada konfigurasi kedua passthrough-nya = no.


Untuk trafik upload personal
/ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=192.168.1.3 in-interface=Local action=mark-packet new-packet-mark=personal-up passthrough=no /ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=192.168.1.5 in-interface=Local action=mark-packet new-packet-mark=personal-up passthrough=no /ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=192.168.1.10 in-interface=Local action=mark-packet new-packet-mark=personal-up passthrough=no Perintah di atas merupakan perintah untuk membuat trafik upload personal, dimana terdapat 4 host. Masing-masing ip-nya diset yaitu dengan IP 192.168.1.3 , 192.168.1.5, dan 192.168.1.10 personal di set up.

Untuk trafik download personal
/ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.1.3 action=mark-connection new-connection-mark=personal-conn passthrough=yes /ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.1.5 action=mark-connection new-connection-mark=personal-conn passthrough=yes /ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.1.10 action=mark-connection new-connection-mark=personal-conn passthrough=yes
/ip firewall mangle add chain=forward connection-mark=personal-conn in-interface=Public action=mark-packet new-packet-mark=personal-down passthrough=no

Bila pada perintah sebelumnya dilakukan untuk trafik upload, maka pada perintah di atas digunakan untuk trafik download target host personal dengan IP 192.168.1.3 , 192.168.1.5 dan 192.168.1.10 .pada perintah diatas passthrough antara upload berbeda dengan download, bedanya adalah pada upload passthoughnya no sedangkan pada download passtoughtnya yes

Apabila konfigurasi diatas sudah benar maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini:

Konfigurasi mangle


Kemudian setelah selesai di mangle, kita lanjut ke pembuatan queue tree :
/queue tree add name=down parent=Local queue=default

/queue tree add name=up parent=global-in queue=default

Gambar dibawah ini merupakan hasil konfigurasi diatas :


Untuk download kita menggunakan in-interface kita dalam hal ini Local, sedangkan untuk upload kita menggunakan global-in.

selanjutnya kita tambahkan type baru di queue :
yang harus kita tambahkan melihat skenario diatas adalah PCQ untuk paket corporate 256 kbps (1:1) dan paket personal 256 kbps (1:3).
Untuk paket corporate kita langsung menetapkan angka 256 kbps, sedangkan untuk personal kita tidak dapat menetapkan angka disini karena bandiwdth yang akan diterima oleh paket personal tergantung seberapa banyak user yang online.

  1. Jika hanya 1 orang online akan mendapatkan bandwidth penuh 256 kbps.
  2. Jika 2 orang online maka masing-masing akan mendapatkan 128 kbps.
  3. Jika 3 orang online maka masing-masing akan mendapatkan 64 kbps.


/queue type add name=256-down kind=pcq pcq-rate=256k pcq-classifier=dst-address pcq-total-limit=2000
Perintah di atas adalah untuk membuat type queue dengan nama 256-down dengan jenis pcq dan memiliki rate download sebesar 256kbps. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :/queue type add name=256-up kind=pcq rate=256k pcq-classifier=src-address pcq-total-limit=2000
Perintah di atas adalah untuk membuat type queue untuk upload dengan nama 256-up dengan jenis pcq dan memiliki rate upload sebesar 256kbps. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

/queue type add name=auto-down kind=pcq pcq-rate=0 pcq-classifier=dst-address pcq-total-limit=2000

Perintah di atas adalah untuk membuat type queue dengan nama auto-down dengan jenis pcq dan memiliki rate download sebesar 0kbps. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

/queue type add name=auto-up kind=pcq rate=0 pcq-classifier=src-address pcq-total-limit=2000

Perintah di atas adalah untuk membuat type queue dengan nama auto-up dengan jenis pcq dan memiliki rate download sebesar 0kbps. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Bila konfigurasinya sudah benar maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini:

Gambar Queue Types

Setelah membuat queue type selanjutnya kita menambahkan queue tree untuk paket corporate dan personal

Paket corporate

/queue tree add name=corp-down packet-mark=corporate-down parent=down queue=256-down
Perintah di atas digunakan untuk membuat paket download queue tree corporate dengan kapasitas rate 256kbps. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

/queue tree add name=corp-up parent=up packet-mark=corporate-up queue=256-up
Perintah di atas digunakan untuk membuat paket upload queue tree corporate dengan kapasitas rate 256kbps. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar dibawah ini merupakan hasil konfigurasi diatas :


Paket personal

/queue tree add name=per-down packet-mark=personal-down parent=down queue=auto-down max-limit=256k
#Perintah di atas digunakan untuk membuat paket download queue tree personal dengan kapasitas rate maksimum 256kbps. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

/queue tree add name=per-up parent=up packet-mark=personal-up queue=auto-up max-limit=64k
Perintah di atas digunakan untuk membuat paket upload queue tree personal dengan kapasitas rate maksimum 64kbps. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar dibawah ini merupakan hasil konfigurasi diatas :

Bila konfigurasinya sudah benar maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini:


Pengetesan trafik
Pada gambar dibawah ini merupakan pengetesan trafic pada IP 192.168.1.3 ,192.168.1.5 dan 192.168.1.10 yang memiliki bandwith 256kbps dibagi dengan 3, karna ketiga usernya sedang melakukan download


Pada gambar dibawah ini merupakan pengetesan trafic pada IP 192.168.1.2 yang memiliki bandwith 256kbps.

Gambar dibawah ini merupakan indikasi ketika kita melakukan download



Code Division Multiple Access (CDMA)

CDMA mempunyai konsep akses jamak yang berbeda dibandingkan dengan FDMA dan TDMA. Hal ini karena CDMA meggunakan kode digital yang unik untuk membedakan setiap pengguna. CDMA merupakan teknologi akses jamak berbasis spraed spectrum, dimana sinyal informasi disebar pada pita frekuensi yng lebih besar daripada lebar pita sinyal aslinya (informasi). Dengan penyebaran ini maka rapat daya spektral sinyal informasi yang telah terkode kan makin kebal terhadap interferensi.

CDMA 2000 1x

CDMA memilki dua fasa yaitu CDMA 2000 1x dan CDMA 2000 3x. Flexi didukung oleh CDMA 2000 1x yang merupakan transisi dari CDMA One. CDMA One menggunakan standar IS-95A/B dari voice ke layanan paket data kecepatan tinggi pada jaringan dan alokasi frekuensi yang telah ada. CDMA 2000 1x termasuk generasi 2.5 G yang standarisasiya berdasarkan spesifikasi IS 2000. CDMA 2000 mampu mengakomodasi layanan data kecepatan tinggi bisa mencapai 153,6 Kbps dan bandwith dengan lebar frekuensi 1,25 MHz. Pada sisi arsitektur jaringan terdapat pengembangan Base Station Controller (BSC) dengan kemampuan IP routing dan pengenalan Packet Data Serving Node (PDSN).

Karakteristik CDMA

Ada beberapa teknik modulasi yang dapat digunakan untuk menghasilkan spektrum sinyal tersebar antara lain Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS) dimana sinyal pembawa informasi dikalikan secara langsung dengan sinyal penyebar yang berkecepatan tinggi, Frequency Hopping Spred Spectrum (FH-SS) dimana frekuensi pembawa sinyal informasi berubah-ubah sesuai dengan deretan kode yang diberikan dan akan konstan selama periode tertentu yang disebut T (periode chip).

  1. Power Control

Power control berfungsi untuk mengurangi near/far effect pada arah reverse, dimana daya terima pada user akan berbeda sesuai dengan jarak ke BTS. Sehingga rata-rata daya terima akan konstan pada setiap user akibat dari perbedaan jarak dengan BTS. Pada arah forward , kontrol daya bertujuan untuk meminimalisasi interferensi ke sel lain dan untuk mengimbangi interferensi dari sel lain. Masalah Near/ Far berkaitan dengan gangguan yang kuat pada penerima yang berakibat pada melemahnya sinyal. Ini dapat muncul pada komunikasi seluler yaitu jika suatu unit penerima (mobile station) dekat dengan base station. Hal ini akan melemahkan sinyal dari unit yang jauh dari base station. Pada masalah Near/Far, ada beberapa hal yang terjadi, antara lain:

Unit yang jauh letakya dari base station akan memilki perbandingan sinyal terhadap interferensi yang lebih rendah dibandingkan unit yang letaknya dekat.

Untuk unit jauh, performansinya akan menurun.

Kapasitas sistem akan berkurang.

Masalah tersebut dapat diatasi dengan control daya. Pada system seluler CDMA, ini dilakukan dengan cara mengontrol daya yang dipancarkan pada unit mobile station ke base station secara adaptif. Jika setiap daya pancar dari tiap unit mobile station terkontrol, maka pada base station sinyl-sinyal yang diterima akan memiliki daya yang sama, sehingga dengan rasio signal-to-interference tertentu kapasitas system akan bernilai maksimum.

b. Handoff

Handoff adalah suatu peristiwa perpindahan kanal dari MS tanpa terjadinya pemutusan hubungan dan tanpa campur tangan pemakai. Handoff terjadi karena pergerakan MS dari cakupan sel lama masuk ke ckupan se yang baru. Macam- macam tipe handoff, yaitu:

1. Intersektor atau Softer Handoff Handoff yang terjadi ketika MS (mobile station) berkomunikasi pada dua sector dalam satu sel.

2. Intercell atau Soft Handoff Terjadi ketika MS (mobile station) berkomunikasi pada dua atau tiga sektor dari sel yang berbeda. BS (Base Station) yang memiliki kontrol langsung pada MS tersebut dinamakan BS primer dan yang tidak memiliki kontrol langung disebut BS sekunder.

3. Soft-Softer Handoff Terjadi ketika suatu MS berkomunikasi pada dua sektor dari suatu sel dan satu sektor dari sel lainnya. Pada keadaan ini akan terjadi soft handoff antar sel dan softer handoff dalam satu sel.

4. Hard Handoff Tipe ini menggunakan metode break before make yang berarti harus terjadi pemutusan hubungan degan kanal trafik lama sebelum terjadi hubungan baru. Hard handoff dilakukan untuk menangani transisi antar CDMAone dan CDMA2000 ketika menggunakan carrier yang berbeda.

Struktur dari sinyal CDMA sangat mendukung soft handoff karena pada uplink, dua atau lebih base station bisa menerima sinyal yang sama, sedangkan pada jalur downlink, mobile station bisa secara koheren mengkombinaskan sinyal dari base station yang berbeda.

Arsitektur CDMA 2000 1x

Arsitektur CDMA 2000-1x seperti terlihat pada gambar.1 yang terdiri dari :

arsitektur telkom flexi.jpg

Bagian- bagian dari konfigurasi jaringna CDMA 2000 1x dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

1. Subscriber Devices (SD/ Moble Station

Merupakan alat yang digunakan oleh pengguna untuk menggunakan jaringan CDMA tersebut. Alat yang dapat digunakan yaitu:

Fixed Terminal. Contohnya seperti telepon rumah.

Portable handled. Contohnya seperti handphone.

2. Radio Access Network (RAN)

Radio Access Network terdiri dari 2 bagian yaitu:

Base Transceiver Station (BTS) BTS bertanggung jawab untuk mengalokasikan daya yang digunakan pelanggan serta berfungsi sebagai antar muka atau interface yang menghubungkan jaringan CDMA 2000 1x dengan perangkat pelanggan. BTS terdiri dari perangkat radio yang digunakan untuk mengirimkan dan menerima sinyal CDMA.

Base Station Controller (BSC) BSC bertanggung jawab untuk mengontrol semua BTS yang berada di dalam daerah cakupannya dan mengatur rute paket data dari BTS ke PDSN atau sebaliknya, serta trafik suara berbasis TDM dari BTS ke MSC atau sebaliknya.

3. Circuit Core Network ( CCN)

Berfungsi menyediakan layanan menggunakan circuit switch untuk PSTN (Public Switching Telephone Network). CCN merupakan interface antara PSTN dengan system wireless. Pada bagian CCN terdapat beberapa komponen antra lain:

Mobile Switching Center (MSC) MSC diletakkan dipusat jaringan mobile communication dan juga bekerja dengan jaringan lai seperti PSTN, PLMN, dll.

Home Location Register (HLR) HLR merupakan tempat yang berisi informasi pelanggan yang digabungkan dengan pengantar layanan paket data. Layanan informasi dari HLR diambil dalam Visitor Location Register (VLR) pada jaringan switch selama proses registrasi berhasil.

Visitor Location Register (VLR) VLR secara temporari menyimpan dan mengontrol semua informasi dari mobile station, yang berada pada area kontrol. Ketika pelanggan melakukan panggilan, maka VLR mengirimkan semua informasi yang berhubungan dari MSC.

4. Packet Core Network (PCN)

Pada PCN terdapat beberapa komponen antara lain: • Firewall: Berfungsi untuk mengamnakan jaringan terhadap akses dari luar. • Packet Data Serving Network (PDSN) PDSN adalah komponen baru yang terdapat dalam sistem seluler berbasis CDMA 2000 1x yang bertujuan untuk mendukug layanan paket data.

Beberapa fungsi PDSN antara lain:

a. Membentuk, memelihara, dan memutuskan sesi point-to-point protocol (PPP) dengan pelanggan.

b. Membentuk, memelihara, dan memutuskan hubungan dengan radio network melalui antar muka radio-packet.

c. Mengumpulkan data autentifikasi, autorisasi, dan akunting yang diperlukan oleh AAA (Autentication, Autorization and Accounting).

d. Autentication, Autorization and Accounting (AAA) AAA menyediakan fungsi untuk autentikasi bekaitan dengan PPP dan hubungan mobile IP, Melakukan autorisasi yaitu layanan profil dan kunci keamanan distribusi dan manajemen, dan akunting untuk jaringan paket data dengan menggunkan protokol Remote Access Dial In User Service (RADIUS). AAA server juga digunakan oleh PDSN untuk berhubungan dengan jaringan suara dari HLR dan VLR.

e. Router Router berfungsi untuk merutekan paket data dari dan ke berbagai elemen jaringan yang terdapat pada jaringan CDMA 2000 1x, serta bertanggung jawab untuk mengirimkan dan menerima paket data dari jaringan internal ke jaringan eksternal atau sebaliknya.

Sumber:http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=17%3Asistem-komunikasi-bergerak&id=36%3Acdma&option=com_content&Itemid=15

General Packet Radio Service (GPRS)

Di dunia industri komunikasi bergerak (mobile), data bergerak dan multimedia kini menjadi fokus pengembangan, dan General Packet Radio Service (GPRS) menjadi kunci yang memungkinkan untuk meraih sukses di pasar. Alasannya adalah melalui GPRS, ledakan pertumbuhan layanan internet melalui jaringan kabel (telepon), sekarang dimungkinkan penyalurannya melalui komunikasi bergerak. Nortel Networks, Ericsson,

Siemens, Nokia dan banyak industri telekomunikasi lainnya dalam publikasinya menyatakan telah mampu mengawinkan Web dengan telepon bergerak menggunakan teknologi GPRS yang kini mulai gencar ditawarkan kepada para operator GSM dan TDMA. GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip tunnelling. GPRS menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 115 kbps dibandingkan dengan 9,6 kbps yang dapat disediakan oleh GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan secara sharing di antara beberapa pengguna sehingga sangat efisien. Dari segi biaya, pentarifan diharapkan hanya mengacu pada volume penggunaan. Pengguna ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan IP.

GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah, sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Sebagai contoh misalnya adalah laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke informasi seperti berita-berita penting harian. Kontrak kontrak pengadaan GPRS dan produk-produk pendukungnya antara pabrik-pabrik pembuat perangkat telekomunikasi dengan operator jaringan komunikasi bergerak pun bermunculan. Kontrak jaringan GPRS pertama di dunia telah dilaksanakan di bulan Maret 1999 yang lalu antara Ericsson dengan operator komunikasi bergerak di Jerman; T-Mobile. Berikutnya, Ericsson juga menangani kontrak dengan operator One 2 One di Inggris, SmartTone Mobile Communication di Hongkong, Omnipoint di Amerika Serikat. Perusahaan perangkat komunikasi lainnyapun seperti Nortell Networks, Nokia dan lain-lain kini ikut berkompetisi menawarkan kontrak-kontraknya dengan para operator yang berkeinginan memasarkan layanan GPRS.

GPRS menggunakan modulasi radio yang sama dengan standar GSM, pita frekuensi yang sama, struktur burst yang sama, hukum-hukum lompatan frekuensi yang sama, dan struktur bingkai (frame) TDMA yang sama. Kanal-kanal data paket yang baru sangat mirip dengan kanal-kanal lalulintas percakapan. Dengan demikian BSS (Base Station Subsystem) yang sudah ada akan menyediakan cakupan GPRS lengkap mulai dari ujung jaringan. Namun dibutuhkan sebuah entitas jaringan fungsional baru, yakni PCU (Packet Control Unit) yang berfungsi sebagai pengatur segmentasi paket, akses kanal radio, kesalahan-kesalahan transmisi dan kendali daya.

Konfigurasi Jaringan GPRS

Jaringan GPRS merupakan jaringan terpisah dari jaringan GSM dan saat ini hanya digunakan untuk aplikasi data.Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah :
a. GGSN; gerbang penghubung jaringan GSM ke jaringan internet
b. SGSN; gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS
c PCU; komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS

Penyebaran jaringan GPRS adalah dimulai dengan introduksi sebuah subsistem jaringan overlay baru Network SubSystem (NSS). NSS memilki dua elemen jaringan baru yakni Serving GPRS Support Node (SGSN) dan Gateway GPRS Support Node (GGSN). SGSN memiliki tingkat hirarki yang sama dengan MSC dan VLR, menjaga alur (track) lokasi dari setasiun-setasiun bergerak individual dan melakukan fungsi-fungsi keamanan dan kendali akses. SGSN dihubungkan ke BSS melalui Frame Relay. GGSN secara kasar analog dengan suatu Gateway MSC yang menangani antarkerja dengan jaringan-jarinan IP eksternal. GGSN membungkus ulang dengan format baru (mengenkapsulasi) paket-paket yang diterima jaringan-jaringan IO eksternal dan merutekannya menuju SGSN menggunakan GPRS tunnelling protocol. Walaupun para pelanggan secara continue dihubungkan ke jaringan melalui GPRS, spektrumnya tetap tinggal bebas bagi pelanggan lain untuk menggunakannya jika tidak ada data yang ditransfer. Tidak hanya dalam hal tersebut, GPRS memungkinkan pemultiplekan spektrum secara statistik. Hal ini berarti tidak ada waktu penciptaan panggilan dan operatornya dapat dapat juga menawarkan berbagai layanan sehingga membuatnya menjadi suatu landasan yang ideal bagi layanan data yang memiliki nilai tambah.

Arsitektur jaringan GPRS dalam GSM

Instalasi Kabel UTP Cat 5e

Dalam pemasangan jaringan wired kita pastinya membuthkan kabel. Kabel yang biasa digunakan dalam pemasangan jaringan LAN adalah kabel UTP cat 5e. Dalam penggunaannya, kabel UTP dapat dibuat menjadi 2 jenis, yaitu Straight-trough dan Crossover. Sebelum kita memulai instalasi kabel, kita pelajari beberapa seluk beluk tentang kabel UTP Cat 5e.

Ada dua standarisasi pemasangan kabel UTP yaitu T568A dan T568B :

commonpatchcablepinconfigurations

A. Kabel Straight-trough

Kabel ini digunakan untuk menghubungkan dua device yang berbeda sperti:

Komputer to HUB

Komputer to Switch

Switch to Router

HUB to Router

Pemasangan kabel ini dalam satu kabel menggunakan satu standar saja. Jika menggunakan T568A maka kedua ujungnya menggunakan T568A, begitu juga sebaliknya.

straig

B. Kabel Crossover

Kabel ini digunkana untuk memasang dua device yang sama seperti :

Komputer to Komputer

HUB to HUB

Switch to Switch

HUB to Switch

Pemasangan kabel ini menggunakan dua standar dalam satu kabelnya. Jika ujung pertama menggunakan T568A maka ujung yang kedua menggunkan T568B.

crossoke

C. Pemasangannya

1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

Alat Dan Bahan

o Kabel UTP Cat 5e (panjang sesuai kebutuhan)

o Konektor RJ45 (8 Buah untuk jaga-jaga jika gagal)

o Tang Crimping

o Fluke / Kabel tester

2. Potong kabel sesuai dengan kebutuhan

3. Kelupas jaket pelindung pada kabel kira-kira sekitar 2 cm (untuk latihan)

klupas

4. Pisahkan pilinan pada kabel sesuai dengan warnanya

Pisahkan

5. Urutkan sesuai dengan standarisasi yang ada.

urut

6. Potong secara rata jika kabel sudah diurutkan, sisakan sekitar 1,5cm

img_5316

7. Masukkan kabel UTP ke dalam konektor RJ45. Pastikan urutan kabel benar, jaket pelindung masuk ke RJ45, dan semua kabel telah masuk sempurna hingga menyentuh pangkal RJ45)

Persiapan masuk

img_5323

8. Crimping konektor RJ45 beserta kabel tersebut dengan Tang Crimping

masuk

Crimping

9. Lakukan pada ujung yang satunya. Gunakan Fluke atau Kabel Tester untuk menguji koneksi kabelnya.

Fluke

oke


Sumber:http://kabarit.com/2009/04/instalasi-kabel-utp-cat-5e/

Category: 0 comments