Kekurangan gizi di masa remaja bisa disebabkan oleh banyak faktor, namun lebih banyak karena remaja melakukan diet ketat karena takut kegemukan. Para remaja juga umumnya menyukai makanan yang padat energi yaitu yang manis dan berlemak. Meski kurang gizi hanya terjadi pada periode singkat namun efeknya berlangsung lama.
Dalam riset yang dilakukan tim dari Belanda terhadap 8.000 wanita diketahui mereka yang menderita pola makan salah di usai remaja, memiliki risiko sakit jantung mencapai 27 persen.
Menurut penjelasan Annet van Abeelen yang memimpin riset ini, usia pertumbuhan yang terganggu oleh kekurangan gizi akan berdampak pada gangguan metabolisme tubuh.
"Diet ketat serta penurunan berat badan bisa menyebabkan kerusakan organ dalam jangka panjang," katanya.
Selain pola makan, stres yang dialami di usia remaja juga diduga berdampak pada kesehatan seseorang di masa mendatang.
Dalam buku Pedoman Gizi Seimbang tahun 2011 disebutkan masa remaja adalah saat terjadinya perubahan-perubahan cepat sehingga asupan zat gizi mereka harus diperhatikan dengan benar. Apalagi di masa ini biasanya aktivitas fisik remaja umumnya lebih banyak.
Pada remaja perempuan, anemia perlu mendapat perhatian khusus karena mereka akan menjadi calon ibu. Anemia bukan hanya bisa menurunkan daya tahan tubuh, tetapi juga berperan dalam terjadinya angka kematian saat melahirkan.
sumber:http://health.kompas.com/read/2011/08/26/12152940/Remaja.Kurang.Gizi.Tua.Sakit.Jantung