ads ads ads ads ads ads ads ads

IC TCM3105


Adapun fungsi-fungsi pin-pin pada IC tersebut adalah sbb:
  1. VDD,masukan tegangan catu +5V
  2. CLK, Output lonceng dengan frekuensi 16 x baud yang tinggi dari yang terpilih kirim atau terima). Misal set baud rate kirim =1200, baud rate terima 75, maka CLK = 16 x 1200 Hz.Sebaliknya jika baud rate kirim =75, baud rate terima = 1200, maka CLK = 16 X 75 HZ.
  3. CDT, Carrier detect, Ouput berlogika 1 jika ada sinyal yang benar diterima. Jika tidak ada sinyal yang diterima atau sinyal tidak valid berlogika 0.
  4. RXA, input audio ke demodulator, harus terkoneksi secara AC.
  5. TRS, Pemilih standar operasi (Bell202 atau CCITT), bersama TXR1 dan TXR2 menentukan(baud rate) pengirim data (modulator) dan penerima data (demodulator).
  6. NC, tak tersambung.
  7. RXB, Mengatur tegangan bias output demodulator (RXD)
  8. RXD, Output demodulator, merupakan data digital yang diterima dari lawan komunikasi.
  9. VSS, Ground Catu Daya.
  10. CDL, Carrier-detect level adjust untuk mengatur tegangan ambang sinyal masukan demodulator. Maksudnya seberapa besar sinyal audio yang dianggap valid masuk ke demodulator.
  11. TXA, Output Modulator berupa audio yang frekuensinya tergantung isyarat data digital yang dimasukkan ke masukan modulator ( TXD).
  12. TXR2, pemilih laju data.
  13. TXR1, pemilih laju data
  14. TXD, masukan modulator, yaitu isyarat serial data digital yang mau dikirim ke lawan komunikasi.
  15. OSC1, sambungan ke oscilator (pembangkit gelombang) bisa langsung dipasangi XTal, 4.3 Mhz, dan pin Xtal satunya dihubungkan dengan OSC2, dihubungkan dengan output oscilator lain yang berfrekuensi 4.3 MHZ.
  16. OSC2. dipakai untuk koneksi ke kristal 4.3 Mhz, jika menggunakan oscilator lain, pin ini tidak digunakan (dibiarkan mengambang).
Prinsip Kerja

IC Modulator demodulator (modem) TCM3105 dibuat dari 4 fungsi rangkaian, yaitu Transmiter (modulator), reciever (demodulator), carrier detector (pe
ndeteksi sinyal pembawa), dan control and timing (pengendali serta pewaktu). Lihat gambar 2.


Transmiter (pemancar)

Transmiter merupakan FSK modulator, yang dilengkapi dengan penyaring dan penguat sinyal audio yang akan di keluarkan ke TXA. Modulator adalah pembangkit frekwensi terpogram yang frekuensi outputnya tergantung variabel pembagian dari frekuensi oscilator 4.336 MHz. Perbandingan pembagian diset oleh (TRS), TXR1, TXR2, dan TXD.


Reciever (penerima)


Sebuah amplifier yang dilengkapi tapis dan kendali penguatan sehingga amplitudo outputnya, kemudian diumpankan ke demodulator yang mengubah sinyal analog menjadi isyarat data serial. Seberapa besar tegangan input dianggap valid tergantung pengaturan RXB.

Carrier Detector


Pendeteksi adanya sinyal masukan, ambang validitas si
nyal tergantung besarnya tegangan pada CDL, Outputnya adalah CDT, yang akan berlogika 1 jika ada sinyal dan 0 jika tidak ada sinyal.


Timming and control


Sebuah oscilator bekerja dengan kristal 4.336 Mhz yang terhubung pada OSC1 dan OSC2, atau sinyal clock lain dari luar yang dimasukan ke OSC1. Output clock berfrekuensi 16 x baut rate yang dipakai, yang lebih tinggi.
Jika baud rate transmiter lebih tinggi output clock = 16 x baud rate transmiter dan berlaku sebaliknya.



Untuk melakukan seting standar CCITT atau BELL 202 lihat tabel berikut ini.

No comments:

Post a Comment

Comment